Senin, 20 Juni 2011

kelanjutan..(3)

Penetrasi Broadband

Saat ini, di seluruh dunia sedang populer dengan apa yang disebut dengan broadband access yang maknanya dalam bahasa Indonesia adalah akses data berkecepatan tinggi. Standar broadband bervariasi dari satu negara ke negara lain, tapi secara umum dinyatakan sebagai akses internet yang berkecepatan tinggi dan selalu terkoneksi. Dengan pola trafik >80% ke global internet dan sisanya ke lokal, maka pembiayaan terhadap produk akses internet ini menjadi sangat mahal. Penggelaran jaringan berkecepatan tinggi ini mempunyai dampak lebih kuat ketimbang sebaran layanan telepon standar (basic telephony). Tidak hanya sekedar berkomunikasi, tapi bisnis dapat berjalan diatasnya dengan lebih efisien dalam cakupan jarak yang luas. Koneksi broadband juga dapat digunakan pada aplikasi dua arah, misalnya e-learning untuk dunia pendidikan atau “diagnosa jarak jauh” untuk para dokter, yang hampir mustahil dijalankan di atas teknologi dial-up (akses internet metode dial melalui saluran telepon) yang

bab 3

kelanjutan bab 3

PERKEMBANGAN IPTV DI DUNIA
3.2.1 Tingkat Pertumbuhan Pengguna Internet
Beberapa tahun belakangan ini internet memposisikan diri menjadi sesuatu media yang sangat berpengaruh sehingga dapat mengubah cara berbisnis dan cara berkomunikasi. Internet sebagai sumber daya informasi universal telah mewujudkan sebuah globalisasi di dunia ini. Internet adalah media yang paling demokratis, dengan hanya sedikit investasi, siapapun dapat membuat web page di internet. Dengan cara ini, hampir semua bisnis dapat mencapai pasar yang lebih luas, langsung, cepat dan ekonomis tanpa mempermasalahkan besaran dan lokasi bisnis. Internet telah memberikan pengaruh yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan pandangan dunia. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (atau melalui pos atau telepon), kini menjadi sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Perkembangan teknologi internet menjanjikan pertumbuhan industri konten sebab tanpa aplikasi dan konten, internet seperti jalan besar yang sepi. Aplikasi yang dapat dijalankan di internet yang banyak dipakai misalnya surat elektronik (e-mail), chatting, halaman situs (world wide web), dan berbagi dokumen. Berdasarkan hal tersebut maka pertumbuhan pengguna internet di dunia mengalami kemajuan yang sangat signifikan dan fantastis yaitu sebesar 8.694% dari mulai tahun 1995 sebanyak 16 juta user sampai tahun 2008 sebanyak 1.4 milyar user.

bab 3

KELANJUTAN lAYANAN BROADBAND ...

Layanan broadband di negara-negara dengan penetrasi tinggi layanan broadband misalnya Korea Selatan, Jepang dan Kanada, semuanya mengimplementasikan kebijakan yang sistematis untuk mendukung pertumbuhan broadband di negaranya. Kebijakan-kebijakan itu diantaranya adalah penurunan harga untuk menghapus hambatan berlangganan (entry barrier), target yang jelas dari kementerian terkait untuk percepatan penggelaran jaringan, pemberian insentif pada usaha-usaha pengembangan konten lokal dan bisnis online (ecommerce), mempermurah harga dan pajak perangkat peralatan yang digunakan pelanggan seperti modem, swicth, router, yang pada akhirnya membuat terjangkaunya harga layanan secara keseluruhan. Penetrasi broadband adalah persentase dari jumlah pelanggan broadband dibagi dengan populasi penduduk. Secara umum, tingkat penetrasi broadband tingkat dunia hanya sebesar 4,6 % atau sebanyak 36,3 juta subscriber. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak meratanya penggunaan dan penggelaran jaringan broadband serta masih didominasi oleh negara-negara maju. Berdasarkan tabel 3.2 berikut diperoleh bahwa subscriber broadband terbanyak berada di Amerika Serikat sebanyak 66,2 juta subscriber dengan tingkat penetrasi broadband sebesar 21,9%. Di urutan kedua adalah Cina sebanyak 48,5 juta subscriber dengan tingkat penetrasi sebesar 3,7%. Sedangkan di urutan ke tiga adalah Jepang dengan jumlah subscriber broadband sebanyak 27,1 juta dengan tingkat penetrasi sebesar 21,1%. Sedangkan Indonesia sesuai data per Maret 2008 masih sangat rendah sesuai data ITU dan APJII yaitu sebanyak 241.000 subscriber broadband dengan tingkat penetrasi sebesar 0,11 %.