Senin, 20 Juni 2011

bab 3

KELANJUTAN lAYANAN BROADBAND ...

Layanan broadband di negara-negara dengan penetrasi tinggi layanan broadband misalnya Korea Selatan, Jepang dan Kanada, semuanya mengimplementasikan kebijakan yang sistematis untuk mendukung pertumbuhan broadband di negaranya. Kebijakan-kebijakan itu diantaranya adalah penurunan harga untuk menghapus hambatan berlangganan (entry barrier), target yang jelas dari kementerian terkait untuk percepatan penggelaran jaringan, pemberian insentif pada usaha-usaha pengembangan konten lokal dan bisnis online (ecommerce), mempermurah harga dan pajak perangkat peralatan yang digunakan pelanggan seperti modem, swicth, router, yang pada akhirnya membuat terjangkaunya harga layanan secara keseluruhan. Penetrasi broadband adalah persentase dari jumlah pelanggan broadband dibagi dengan populasi penduduk. Secara umum, tingkat penetrasi broadband tingkat dunia hanya sebesar 4,6 % atau sebanyak 36,3 juta subscriber. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak meratanya penggunaan dan penggelaran jaringan broadband serta masih didominasi oleh negara-negara maju. Berdasarkan tabel 3.2 berikut diperoleh bahwa subscriber broadband terbanyak berada di Amerika Serikat sebanyak 66,2 juta subscriber dengan tingkat penetrasi broadband sebesar 21,9%. Di urutan kedua adalah Cina sebanyak 48,5 juta subscriber dengan tingkat penetrasi sebesar 3,7%. Sedangkan di urutan ke tiga adalah Jepang dengan jumlah subscriber broadband sebanyak 27,1 juta dengan tingkat penetrasi sebesar 21,1%. Sedangkan Indonesia sesuai data per Maret 2008 masih sangat rendah sesuai data ITU dan APJII yaitu sebanyak 241.000 subscriber broadband dengan tingkat penetrasi sebesar 0,11 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar